Rabu, 21 Desember 2011

A.Rasional dan Prinsip-Prinsip Cara Belajar Siswa Aktif


Rasional CBSA
Penerapan CBSA dalam proses pembelajaran bertumpu pada sejumlah rasional. Yang terpenting diantaranya ialah rasional yang berkaitan langsung dengan upaya perwujudan tujuan utuh pendidikan serta karakteristik manusia dan masyarakat masa depan Indonesia yang dikehendaki.
Dewasa ini, seperti diketahui, kita telah memasuki ambang “masyarakat belajar”, yaitu masyarakat yang menghendaki pendidikan seumur hidup. Dalam latar pendidikan seumur hidup, proses belajar mengajar di sekolah seyogyanya mengemban misi utama, yaitu membelajarkan peserta didik sehingga pada saatnya nanti peserta didik memiliki kemampuan untuk belajar mandiri sebagai basis dari pendidikan seumur hidup.
Sebagaimana telah diungkapkan bahwa meskipun telah lama dipahami bahwa belajar memerlukan keterlibatan secara aktif orang yang belajar, kenyataan masih menunjukkan kecenderungan yang berbeda. Dalam proses pembelajaran masih tampak adanya kecenderungan meminimalkan peran dan keterlibatan siswa. Dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan siswa lebih banyak berperan sebagai peserta pasif. Proses pembelajaran sebagaimana digambarkan, jelas tidak mungkin mampu mempersiapkan peserta didik untuk mampu bersaing dalam kehidupan dan menyesuaikan diri terhadap berbagai tantangan yang makin berat. Pembelajaran seyogyanya diorientasikan pada pembentukan kemampuan bersikap dan berfikir kritis dibangun di atas konsep-konsep dari sistem filosofis yang kuat, dilakukan melalui proses pengajaran yang memberikan berbagai peluang dan pengalaman yang bermakna.
Secara umum, esensi tujuan pendidikan, menurut T. Raka Joni (1980) adalah pembentukan manusia yang bukan hanya dapat menyesuaikan diri hidup di dalam masyarakatnya, melainkan lebih dari pada itu, mampu menyambung bagi penyempurnaan masyarakat itu sendiri. Ini berarti bahwa para lulusan suatu lembaga pendidikan bukan hanya menghayati dan menginternalisasi nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakatnya, akan tetapi juga, apabila itu diperlukan, juga mampu mendeteksi kekurangan-kekurangannya sehingga memungkinkan penyempurnaannya.

2
Prinsip-Prinsip CBSA
Pendekatan CBSA, seperti telah diisyaratkan, pada dasarnya merupakan gagasan konseptual dan bukan merupakan suatu prosedural-perseptual. Dengan demikian penerapan CBSA dalam pembelajaran diupayakan dengan menerapkan sejumlah prinsip dan rambu-rambu, sementara pada sisi lain dipergunakan sejumlah indikator untuk memperkirakan kadar keterlibatan siswa tersebut.
Dalam penerapan CBSA terdapat sejumlah prinsip yang perlu diperhatikan baik yang menyangkut siswa yang belajar maupun guru yang mengelola proses pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut, menurut T. Raka Jeni (1993) ialah (i) penyediaan pijakan dan tuntunan kognitif oleh guru sehingga siswa terbantu untuk memberikan makna terhadap pengalaman belajarnya, (ii) kegiatan belajar mengajar yang beraneka ragam dari guru, (iii) pemberian tugas/ kesempatan bagi siswa untuk berbuat langsung guna mengkaji, berlatih/ menghayati isi kurikulum, (iv) guru berusaha memenuhi kebutuhan individu siswa, (v) guru berupaya melibatkan sebanyak mungkin siswa dalam interaksi belajar mengajar, (vi) guru mencek pemahaman siswa, dan (vii) guru memberi balikan.
Sumber lain mengemukakan tentang beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam merancang dan melaksanakan CBSA, yaitu (i) merupakan variasi kegiatan dan suasana belajar dengan penggunaan berbagai strategi belajar mengajar, (ii) menumbuhkan prakarsa siswa untuk aktif dan kreatif dalam kegiatan belajar mengajar, (iii) mengembangkan berbagai pola interaksi dalam proses belajar mengajar, baik antara guru dengan siswa maupun antar siswa, (iv) menggunakan berbagai sumber belajar, baik yang dirancang (by design) maupun yang dimanfaatkan (by utilization), (v) pemantauan yang instensif dan diikuti dengan pemberian balikan yang spesifik dan segera (P2SD – Ditdikdas, 1989/ 1990 : 2-5)
B. Cara Belajar Siswa Aktif : Apa, Mengapa dan Bagaimana
Gagasan belajar aktif atau peng-aktiv-an siswa dalam proses belajar mengajar pada dasarnya bukanlah suatu barang baru dalam proses pembelajaran. Bagi dunia pendidikan Indonesia, tahun 1977 merupakan tahun kebangkitan kembali gagasan yang dikemas dengan nama Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Learning (SAL). Dikatakan kebangkitan kembali karena (a) untuk jangka waktu yang cukup lama azas belajar aktif ini memang sering diabaikan atau upaya perwujudannya dalam proses belajar-mengajar kurang mendapatkan perhatian dari guru, dan (b) pada hakekatnya setiap proses belajar dengan sendirinya mengandung keaktivan atau dengan perkataan lain,
3
yang namanya belajar tidak akan mungkin terjadi tanpa adanya keaktivan dari siswa yang belajar, mulai dari yang sangat minimal sampai kepada yang sangat optimal.

 Dengan demikian yang menjadi issu pokok dalam konsep CBSA bukanlah
ada-tidak adanya” keaktivan tersebut dalam proses, melainkan “kadar/ derajat keaktivan” siswa dalam proses belajar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan CBSA diartikan sebagai “anutan pembelajaran yang mengarah kepada pengoptimalisasian pelibatan intelektual emosional siswa dalam proses pembelajaran, dengan pelibatan fisik siswa apabila diperlukan. Pelibatan intelektual-emosional/ fisik siswa serta pengoptimalisasi dalam pembelajaran diarahkan untuk membelajarkan siswa bagiamana belajar memperoleh dan memproses perolehan belajarnya tentang pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan nilai” (Dimyati & Mudjiono, 1999, h. 115).


C.Jenis-Jenis Metode Pembelajaran Beserta Kelemahan dan Kelebihannya
1. METODE CERAMAH

Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisonal. Karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.

Kelebihan Metode Ceramah
• Guru mudah menguasai kelas.
• Mudah dilaksanakan.
• Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
• Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.



4

Kekurangan Metode Ceramah
• Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
• Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
• Bila terlalu lama membosankan.
• Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
• Menyebabkan anak didik pasif.

2. METODE PROYEK

Metode proyek adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menggunakan unit-unit kehidupan sehari-hari sebagai bahan pelajarannya. Bertujuan agar anak didik tertarik untuk belajar.

Kelebihan Metode Proyek
• Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
• Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Kekurangan Metode Proyek
• Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini;
• bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini;
• Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan;
• Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.


5


3. METODE EKSPERIMEN

Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Dengan metode ini anak didik diharapkan sepenuhnya terlibat merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variabel, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata.

Kelebihan Metode Eksperimen

1) Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku;
2) Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuwan; dan
3) Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaannya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

Kekurangan Metode Eksperimen

1) Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen;
2) Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran; serta
3) Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.







6



4. METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI

Pemberian tugas dengan arti guru menyuruh anak didik misalnya membaca, tetapi dengan menambahkan tugas-tugas seperti mencari dan membaca buku-buku lain sebagai perbandingan, atau disuruh mengamati orang/masyarakatnya setelah membaca buku itu. Dengan demikian, pemberian tugas adalah suatu pekerjaan yang harus anak didik selesaikan tanpa terikat dengan tempat.
Kelebihan Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
1) Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama; dan
2) Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri sendiri.
Kekurangan Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
1) Seringkali anak didik melakukan penipuan di mana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri;
2) Terkadang tugas itu dikerjakan orang lain tanpa pengawasan; dan
3) Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan indi¬vidual.


5. METODE DISKUSI

Diskusi adalah memberikan altematif jawaban untuk membantu memecahkan berbagai problem kehidupan. Dengan catatan persoalan yang akan didiskusikan harus dikuasai secara mendalam.
  Kelebihan Metode Diskusi

1) Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan dan bukan satu jalan (satu jawaban saja).
2) Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
3) Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap toleran.

7

 Kekurangan Metode Diskusi

1) Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar;
2) Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas;
3) Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara; dan
4) Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih for¬mal.


6. METODE LATIHAN

Metode latihan (driil) disebut juga metode training, yaitu suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga, sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
Kelebihan Metode Latihan

1) Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
2) Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
3) Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
  Kekurangan Metode Latihan

1) Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dan pengertian.
2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
3) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
4) Dapat menimbulkan verbalisme.


8

7. PICTURE AND PICTURE
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi
4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Kesimpulan/rangkuman


8. NUMBERED HEAD TOGETHER ((KEPALA BERNOMOR) (SPENCER KAGAN, 1992)

Langkah-langkah :
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
6. Kesimpulan


9. COOPERTIVE SCRIPT (DANSEREAU CS., 1985)
Skrip kooperatif :
metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang dipelajari
9


Langkah-langkah :
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan
2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar :
• Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
• Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.
6. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
7. Penutup

10.Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

D.Perbedaan Antara Metode Belajar Dengan Pendekatan Pembelajaran

 Metode dibedakan dari pendekatan. Pendekatan lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan, sedangkan metode lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya. Satu pendekatan yang direncanakan untuk satu pembelajaran mungkin dalam pelaksanaan proses tersebut digunakan beberapa metode. Sebagai contoh dalam pembelajaran pencemaran lingkungan. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran tersebut dapat dipilih dari beberapa pendekatan yang sesuai, antara lain pendekatan lingkungan. Ketika proses pembelajaran pencemaran lingkungan dilaksanakan dengan pendekatan lingkungan tersebut dapat digunakan beberapa metode, misalnya metode observasi, metode didkusi dan metode ceramah.
10
Supaya lebih jelas ikuti perencanaan yang dilakukan oleh seorang guru ketika akan memberi pembelajaran pencemaran lingkungan tersebut.
Pada awalnya ia memilih pendekatan lingkungan, berarti ia akan menggunakan lingkungan sebagai fokus pembelajaran. Pada akhir pembelajaran melalui konsep pencemaran lingkungan siswa akan memahami tentang lingkungan sekitarnya apakah sudah tercemar atau tidak. Untuk merealisasikan hal tersebut ia menggunakan metode diskusi dan ceramah. Dalam pembelajarannya ia membuat suatu masalah untuk didiskusikan oleh siswa kemudian ia akan mengakhiri pembelajaran tadi dengan memberi informasi yang berkaitan dengan hasil diskusi. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa metode dan pendekatan dirancang untuk mencapai keberhasilan suatu tujuan pembelajaran.

MACAM-MACAM PUISI LAMA


1. MANTRA
Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.
Contoh:
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
2.GURINDAM
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India)
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
3. SYAIR
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.
Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)
Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)
4.PANTUN
Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
CIRI – CIRI PANTUN :
1. Setiap bait terdiri 4 baris
2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
4. Bersajak a – b – a – b
5. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
6. Berasal dari Melayu (Indonesia)
Contoh :
Ada  pepaya ada mentimun (a)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)
5. TALIBUN
Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya
tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.

Jadi :
Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
Contoh :
Kalau
anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
6. Bidal.
Bidal adalah bahasa berkias untuk mengungkapkan perasaan yang sehalus-halusnya, hingga orang lain yang mendengarkanharus mendalami dan meresapi arti serta maksud dalam hatinya sendiri, biasanya berisi nasihat, sindiran, peringatan, dan sebagainya. Menurut penggunaannya bidal bisa diklasifikasikan menjadi: pepatah, perumpamaan, tamsil, ibarat, amsal, pemeo, peribahasa, ungkapan, dan perumpamaan.
Contoh:
1. Buruk muka cermin dibelah.
2. Anjing menyalak takkan menggigit.
3. Besar bungkus tak berisi.
7.Masnawi
Ciri-ciri masnawi, adalah:
ikatan yang terdiri atas sepuluh baris,
baris suku karangan dua-dua, dan bersuku kata 10, 12, sampai 14,dan
berisi puji-pujian untuk orang besar atau tentang perbuatan yang penting-penting.
Contoh:
Umar
Umar yang adil dengan perinya
Nyatalah pun adil sama sendirinya
Dengan adil itu anaknya dibunuh
Inilah adalat yang benar dan sungguh
Dengan beda antara isi alam
Ialah yang besar pada siang malam
Lagipun yang menjauhkan segala syar
Imamu ‘ihak ke dalam padang mahsyar
Barang yang Hak ta’ala katakan itu
Maka katanya sebenarnya begitu.
8.Ruba’i
Ciri-ciri ruba’i, adalah:
ikatan yang tiap bait terdiri atas empat baris,
setiap baris bersuku kata 11 sampai 15,
pada umumnya bersajak patah, tetapi ada juga yang bersajak sama, dan
bersisi uraian, nasihat, puji-pujian, dan bersifat mistik.
Contoh:
Manusia
Subhanahu’Allah apa hal segala manusia
Yang tubuhnya dalam tanah jadi duli yang sia
Tanah itu kujadikan tubuhnya kemudian
Yang ada dahulu padanya terlalu mulia
9. Kith’ah
Ciri-ciri kith’ah, adalah:
suatu ikatan yang terdiri atas lima baris,
pada umumnya bersajak apatah, dan
berisi mengenai ajaran hidup.
Contoh:
Jikalau kulihat dalam tanah ikhwal sekalian insan
Tiadalah kudapat bedakan antara rakyat dan sutan
Fana juga sekalian yang ada, dengarkan yang Allah beriman
Kullaman’alaihi fa’nin, yaitu
Barang siapa yang di atas di atas bumi itu lenyap.
10. Nazam
Ciri-ciri nazam, adalah:
ikatan yang terdiri atas 12 baris,
bersajak dua-dua atau empat-empat, dan
berisi perihal hamba sahaya yang setia.
Contoh:
Bahwa bagi raja sekalipun
Hendak ada menteri demikian
Yang pada sesuatu pekerjaan
Sempurnakan segala kerajaan
Menteri inilah maka telan raja
Dan peti segenap rahasianya sahaja
Karena kata raja itu katanya
Esa artinya dan dua adanya
Maka menteri yang dsemikian perinya
Ada keadaan raja dirinya
Jika raja dapat adanya itu
Dapat peti rahasianya itu.
11. Gazal
Ciri-ciri gazal, adalah:
ikatan yang terdiri atas 8 baris,
setiap baris berakhir dengan kata yang sama, dan
berisi mengenai asmara.
Contoh:
Kekasihku seperti nyawa pun adalah terkasih dan mulia juga
Dan nyawa ku pun, mana dari pada nyawa itu jauh ia juga
Jika seribu tahun lamanya pun hidup ada sia-sia juga
Hanya jika pada nyawa itu hampir dengan sedia suka juga
Nyawa itu yang menghidupkan senantiasa nyawa manusia juga
Dan menghilangkan cintanya pun itu kekasihku yang setia juga
Kekasihku itu yang mengenak hatiku dengan rahasia juga
Buchari yang ada serta nyawa itu ialah berbahagia juga.

12. Seloka.
`           Saloka berasal dari celoka(Sanskerta) yaitu suatu ikatan (puisi) yangtiap bait terdiri atas dua baris dan tidak terikat oleh jumlah suku kata. Seloka berasal dari India kurang lebih tahun 100 M.
Contoh seloka yang asli adalah sebagaimana yang terdapat dalam Mahabharata dan Ramayana. Sedangkan seloka yang sudah berkembang di Indonesia cenderung merupakan puisi dua seuntai yang tidak terikat oleh suku kata dan sajak dan cenderung bersifat kelakar/seloroh. Sebagai contoh perhatikan dua buah seloka di bawah ini.
Baik beristri perempuan sumbang
Biarpun marah tertawa juga
Aduhai malang Pak Kadok
Ayamnya menang, kampong tergadai.

Artikel Mesjid Babul Janah

Mesjid Babul Janah

Setiap agama memiliki tempat ibadah untuk menjalani ibadahnya masing-masing,begitu juga dengan umat muslim.Tempat ibadah umat muslim adalah mesjid.Mesjid selalu ada di setiap sudut kota ini.Hal ini untuk mempermudah ibadah bagi umat muslim karena sebagian besar masyarakat di Negara ini menganut agama islam.Begitu juga dengan berdirinya mesjid babul janah.Berdirinya mesjid ini didasari untuk tempat ibadah bagi umat muslim.
Mesjid babul janah adalah mesjid beralamat jalan tirtonadi,Rumbai Pekanbaru.Mesjid ini pertama kali berdiri bukanlah mesjid tetapi musholla yaitu bernama  musholla babul janah.Musholla babul janah dibangun pada tanggal 14 Februari 1997 oleh bapak H.Syarif Efendi.Musholla ini didirikan bertujuan untuk tempat ibadah umat muslim terutama bagi warga yang bertempat tinggal di sekitar musholla babul janah.
Musholla ini didirikan atas persetujuan ketua RT yaitu bapak M.Syukri dan ketua RW 17 yaitu bapak Rahmat.Atas kerjasama pimpinan dan masyarakat tersebut maka mereka bersepakat untuk mendirikan musholla di jalan Tirtonadi ini.Musholla ini didirikan oleh latar belakang kondisi masyarakat sekitar yang mempunyai jarak tempuh yang jauh untuk menuju mesjid yang lainnya.Pembangunan ini juga tidak lepas dari peran masyarakat setempat yang saling membantu untuk kekurangan anggaran pembangunan musholla tersebut.
Namun,musholla ini sempat terlalaikan karena adanya banjir yang datang setiap tahunnya.Sehingga menjadikan musholla babul janah kotor dan banyak fasilitas-fasilitas musholla ini rusak dan kotor.Musibah banjir  datang secara tiba-tiba karena meluapnya air sungai siak yang terjadi pada tahun 2009.Seperti tempat berwudhu yang menjadi kotor sehingga tidak dapat digunakan lagi.Melihat pada situasi itu,maka masyarakat mengadakan gotong royong untuk membenahi mesjid tersebut.Sehingga dalam waktu kurang lebih lima hari,mesjid ini telah dapat digunakan lagi
Pendanaan renovasi musholla tersebut diambil dari sumbangan suka rela masyarakat sekitar dan juga bapak pendiri musholla tersebut yakni H.Syarif Efendi.Sumbangan tidaka hanya berupa uang tetapi juga berupa bantuan tenaga yang dilakukan oleh masyarakat,seperti membantu membersihkan ruangan musholla yang terkena lumpur banjir.Setelah saling bahu-membahu untuk merenovasi musholla maka musholla ini dapat digunakan lagi.
Setelah kurang lebih dua tahun berdiri,musholla babul janah ini diresmikan menjadi mesjid babul janah.Dengan adanya mesjid babul janah tersebut,membuat kuatnya tali persaudaraan antara masyarakat.Ini terbukti dari berdirinya organisasi-organisasi masyarakat,seperti pengajian yang diabuat oleh ibu-ibu dan persatuan sosial kematian(SKM).Sehingga mesjid ini tidak lagi hanya sekedar tempat  ibadah,tetapi tempat  bersilaturahmi.

Mesjid bukanlah tempat untuk beribadah saja,namun banyak manfaat lain dari tempat yang bernama mesjid.Salah satunya untuk tempat memperluas pergaulan dan memperat silaturahmi sesama umat muslim.Pelaksanaan sholat lima waktu secara berjamaah menjadikan umat muslim menjadi bersatu dan menciptakan terikatnya tali persaudaraan.
Selain itu mesjid babul janah juga mendirikan atau mengadakan pengajaran mengaji  kepada anak-anak.Sehingga mesjid ini juga tempat sarana menimba ilmu akhirat.Pengajaran ini dilakukan oleh Ustad Lubis yang menjadi pengurus mesjid babul janah tersebut.Ustad Lubis mengajar dengan dengan suka rela tanpa meminta imbalan pada anak didiknya.
Mesjid babul janah ini berdiri dengan fasilitas-fasilitas yng cukup.Seperti fasilitas tempat  berwudhu yang cukup baik untuk melakukan aktivitas ibadah.Selain itu adanya penyediaan alat-alat sholat seperti mukena,sajadah,dan sarung untuk melakukan ibadah sholat. Dengan adanya failitas –fasilitas tersebut maka ada juga orang yang bertanggung jawab terhadap fasilitas mesjid tersebut.Kepercayaan itu diberikan kepada ustad Lubis yang sekaligus bertanggung jawab menjadi pengurus mesjid.
Dengan memasuki bulan ramadhan ini,mesjid babul janah mengalami pembenahan terhadap bangunannya,seperti atap mesjid yang sudah mulai bocor dan penataan disegala sudut mesjid.Pembenahan ini tidak hanya dilakukan oleh mesjidnya saja.Namun pada tahun 2011,mesjid ini mendapat sumbangan dana penambahan fasilitas yaitu pembuatan sumur bor dari pemerintah.Sehingga menjadikan mesjid ini lebih baik lagi.
Penataan atau pembenahan mesjid ini didapat dari hasil sumbangan masyarakat.Pumgutan yang diambil dari masyarakat dengan suka rela ini sangat berguna bagi pembangunan mesjid ini.Pembenahan mesjid babul janah tidak memakan waktu yang lama,kurang lebih dua bulan.Sehingga masyarakat dapat beribadah dengan nyaman.
Selain dari pembenahan mesjid,masyarakat juga memberikan sumbangan terhadap mesjid sepeti kipas angin dan alat-alat sholat.Hal ini bertujuan agar ibadah di mesjid babul janah ini dapat berjalan dengan baik dan nyaman.Pemberian sumbangan ini dilakukan oleh para donator-doanatur yang tidak diketahui oleh orang.
Begitulah segelintir sejarah pembangunan mesjid babul janah.Dimulai dari tahap pembangunan awal yang didirikan oleh Bapak H.Syarif Efendi.Pembangunan yang juga mendapat dukungan dari masyarakat sekitar sehigga tercipta mesjid yang dapat menjadi tempat ibadah bagi masyarakat setempat.
Dalam memasuki bulan ramadhan ini,setiap malam tarawih para jemaah memberikan infak,sedekah,dan zakat.perincian keuangan mesjid babul janah tersebut sebagai berikut: 
                       
                                                Perincian Keuangan
                                    Dibulan Suci Ramadhan Tahun 1432 H

Uang Masuk                                     Uang Keluar
Tanggal
Uraian
Jumlah
Tanggal
Uraian
Jumlah
01/8-2011






16/8-2011
17/8-2011
17/8-2011


Total bakul mesjid
Total bakul anak yatim
Total bakul  jumat
Infak tahlil
Infak hamba Allah
Zakat mal
Infak nazar
Bakul mesjid
Bakul anak yatim
Rp 2.360.000
Rp    350.500

Rp    611.500
Rp    250.000
Rp    700.000
Rp      80.000
Rp      70.000
Rp      40.500
Rp      49.500
29/7-2011





16/8-2011
17/8-2011

Total honor mubaligh
Keperluan jumat
Membeli cat
Membeli bola lampu
Tujuh karton muraqua
Keperluan mesjid
Membeli tanah
Honor mubaligh
Rp 1.620.000
Rp    300.000
Rp     500.000
Rp     165.000
Rp     119.000
Rp  2.150.000
Rp      440.000
Rp        90.000


Perincian keuangan ini dibuat bertujuan agar tidak terjadinya kesalahan dalam pengaturan keuangan di mesjid babul janah.Dari tabel diatas,dapat dilihat bahwa jelasnya uang pemasukan dan pengeluaran keuangan mesjid babul janah. Pemasukan keuangan mesjid ini diambil dari sedekah,infak,dan zakat, sebagaimana yang telah dapat diihat pada table di atas.Begitu juga dengan pengeluaran keuangan mesjid ini,sangat jelas terlihat bahwa pengeluaran digunakan untuk kepentingan ibadah seperti pemberian honor mubaligh dan pembenahan pada bangunan mesjid.
            Pada bulan ramadhan tidak lepas dari kegiatan zakat fitrah.Setiap umat muslim wajib melaksanakan ibadah zakat fitrah.Zakat fitrah ini biasanya disalurkan melalui mesjid.Begitu juga dengan mesjid babul janah.Dalam melaksanakan kegiatan zakat fitrah,maka dibuatlah panitia amil zakat yang bertugas untuk bertanggung jawab dalam penyaluran zakat.Panitia mesjid babul janah yaitu sebagai berikut:
1.    Yusran yakub
2.    Dalkit lubis
3.    Adi purnawarman
4.    Budi
5.    Rudi syahputra